Youtube Keluarkan Peraturan Terbaru 2018
Senin, 29 Januari 2018
Mengapa kelam? Karena YouTube sempat mengalami krisis, yaitu ditinggal para pengiklannya lantaran iklan-iklan yang muncul tidak disaring terlebih dahulu
Dampaknya adalah iklan muncul di semua channel, baik itu channel yang berbau terorisme, pornografi, reuploader, atau yang lainnya.
Setelah kasus tersebut selesai, kemudian YouTube membuat kebijakan baru dimana video yang ingin diuangkan (monetisasi) harus mencapai 10.000 views terlebih dahulu.
Kini, tak butuh waktu lama bagi YouTube untuk membuat kebijakan baru, dimana kebijakan kali ini cukup mencekik, khususnya untuk mereka para Youtubers pemula.
Apa saja peraturan YouTube terbaru yang mencekik para Youtubers pemula? Simak di bawah ini!
Peraturan YouTube Terbaru yang Mencekik
Lihatlah screenshot di bawah ini:
Apa yang berbeda? Ya, yang berbeda adalah persyaratan 10.000 views sudah dihilangkan dan kali ini berganti menjadi 4.000 jam + memiliki 1.000 subscribers.
Inilah peraturan YouTube terbaru yang mencekik. Setuju?
1. Waktu Menonton 4.000 Jam
Bagaimana mengitung waktu menonton? Berikut ini cara menghitungnya:
1. Pergi ke analytics > Waktu menonton (overview)
2. Rubah last 28 days menjadi last 365 days (letaknya dipojok kanan).
3. Lihat watch time, apabila watch time channel kamu 14.232, silakan dibagi 60. Hasil pembagian akan menunjukkan angka 237 jam, dan angka tersebut adalah waktu menonton dari channel YouTube kamu.
Itulah hitung-hitungan sederhana dari waktu menonton YouTube. Untuk mengetahui berapa sisa waktu menonton yang dibutuhkan, maka kamu bisa melakukan hitungan-hitungan sederhana lagi, sebagai berikut:
4.000 (jam) x 60 (1 jam)= 240.000 (menit).
Tadi jumlah waktu menonton channel YouTube adalah 237 jam, maka untuk menghitung sisanya berarti 240.000 (menit) – 237 (jam) = 14.220 (menit)
Jadi 240.000 -14.220 =???…
Masih tersisa 225.780 menit lagi untuk mencapai 240.000
Benar-benar mencekik bukan?
Jika dahulu membuat YouTube, sekaligus pengajuan monetisasi dan approve hanya memakan waktu satu hari. Maka untuk kali ini, kamu harus bersiap-siap menunggu waktu selama satu tahun.
Karena YouTube memberikan batas waktu selama 12 bulan untuk mencapai 4.000 waktu menonton.
2. Harus Punya 1.000 Subscribers
Untuk jumlah 1.000 subscribers ini sama dengan waktu menonton, dimana kamu diberikan batas waktu selama 12 bulan. 1.000 subscribers dalam satu tahun, mungkinkah?
Itupun pengajuan akun Adsense YouTube akan ditinjau kembali untuk memastikan kepatuhannya persyaratan program partner YouTube dan pedoman komunitas.
Berkaca dari pengalaman pribadi, untuk mendapatkan 1.000 subscribers itu tidaklah sulit, karena apabila video yang kamu buat itu menarik dan sering upload, Insya Allah subscribers akan datang dengan sendirinya.
Haruskah membeli subscribers? Di beberapa situs freelance ada worker yang menyediakan jasa menambah subscribers YouTube, dan jika kamu tertarik urungkan saja niat itu.
Mengapa demikian? Karena membeli subscribers tidak akan mendatangkan manfaat, dimana syarat yang lainnya, yaitu jumlah waktu menonton tidak akan didapatkan, karena biasanya yang subscribe channel kita itu pasif, bahkan palsu.
Selain tidak mendatangkan manfaat dari segi waktu menonton, YouTube sendiri akan melakukan peninjauan, sehingga apabila ditemukan hal-hal yang aneh, bisa saja akunmu ditolak atau kemungkinan terparah di banned.
Jadi, solusi yang bisa diberikan dalam urusan jumlah subscribers ini adalah buatlah video sealami mungkin, tidak usah meniru orang lain atau membebankan diri pada suatu hal yang kita tidak mampu untuk melakukannya.
Dan yang paling penting adalah jangan pikirkan uang dulu, karena adsense YouTube itu kecil, khususnya untuk Youtubers pemula.
Alasan Kuat YouTube Mengeluarkan Kebijakan Baru
Jika kamu membuka YouTube, dan mengetik peraturan YouTube, maka akan ada banyak sekali Youtubers yang membahas tentang masalah ini.
Eno Bening adalah salah satu Youtuber yang membahasnya, dimana ia menjelaskan cukup terperinci sehingga kita tahu mengapa YouTube melakukan revisi atau merubah kebijakannya.
engapa YouTube Melakukan Ini?
Dalam blog resminya yang terbit pada tanggal 16 Januari 2018 disampaikan, bahwa alasan utama YouTube mengeluarkan kebijakan baru adalah untuk melindungi para konten kreator dan memastikan pendapatan mereka lebih stabil.
In 2018, a major focus for everyone at YouTube is protecting our creator ecosystem and ensuring your revenue is more stable.
Selain melindungi konten kreator dan menstabilkan pendapatan, YouTube juga ingin memberantas yang namanya spammers, impersonators, dan bad actors. Siapa itu spammers, impersonators, dan bad actors?
1. Spammers
Adalah orang-orang yang aktif dalam kolom komentar video orang lain.
Biasanya orang-orang seperti ini memberikan link aktif atau selalu berkomentar di video orang lain setiap saat, sehingga orang lain pun turut memberikan komentar, seperti “Nih, orang dimana-mana ada. Ga ada kerjaan ya?”
Jika kamu masih sering melakukan hal yang seperti ini, maka segeralah berhenti agar YouTube tidak menganggap kamu sebagai seorang spammers.
2. Impersonators
Sebagian dari kita mungkin bertanya-tanya, apa yang dimaksud impersonators? Impersonators dalam bahasa Indonesia kan peniru. Lantas, apakah kita tidak boleh meniru orang lain, seperti membuat vlog, prank atau yang lainnya?
Tenang, yang dimaksud impersonators adalah reuploader, yaitu seseorang yang mencuri konten orang lain untuk di upload ulang (memiliki konten yang sama).
Nah, untuk kamu yang masih suka mencuri konten orang lain, segeralah bertaubat sebelum diberantas oleh YouTube.
3. Bad Actors
Jika selama ini masih suka upload video menggunakan Google Translate, maka segeralah berbenah. Ya, yang dimaksud bad actors di sini adalah orang-orang yang malas untuk berpikir kreatif.
Bayangkan saja, jika bad actors ini masih subur di YouTube, maka pendapatan mereka bisa berlipat hanya dengan mencomot suatu berita, memanfaatkan Google Translate, kemudian dimonetisasi.
Ada banyak sekali contoh bad actors yang bisa kamu temukan di YouTube, seperti:
1. Video berita tentang para artis.
2. Video berita tentang pemain sepakbola, dll.
Setelah membaca beberapa alasan di atas, apakah menurutmu YouTube jahat? Seharusnya tidak, karena yang membuat YouTube berubah seperti ini juga karena ulah orang-orang yang ada di dalamnya (ingin mencari uang).
Bayangkan saja, di YouTube ada video yang berbau terorisme, pornografi, hoax, dan beberapa video lain yang apabila tidak segera diberantas akan membuat para pengiklan lari.
Jadi, jahatkah YouTube dalam hal ini? Tentu tidak.
Masih Mau Jadi Youtubers?
Peraturan YouTube terbaru tidak akan berpengaruh untuk Youtubers besar, seperti Raditya Dika, Arief Muhammad dan beberapa orang lainnya, karena mereka sudah memiliki penonton setia.
Sekarang yang menjadi masalah adalah bagaimana untuk mereka yang baru akan memulai atau yang sudah memulai, namun channel Youtubenya belum dimonetisasi?
1. Fokus dengan Konten dan Kualitas
Memiliki konten yang bagus, sekaligus kualitas yang menjanjikan bukanlah perkara yang mudah. Dengan semakin sulitnya memonetisasi YouTube, maka solusi yang bisa kamu lakukan adalah membuat konten yang menarik dan video berkualitas.
Mengapa harus melakukan hal tersebut? Karena dengan fokus pada dua hal itu, untuk mendapatkan jumlah waktu menonton dan subscribers yang disyaratkan oleh YouTube akan terasa mudah.
2. Jangan Pikirkan Uang
Berkarya di YouTube dengan niat untuk mencari uang itu rasanya sakit. Sakitnya dimana? Ketika jumlah views dan laporan keuangan tak kunjung naik, maka di situlah sakitnya.
Jika selama ini bercita-cita menjadi Youtubers untuk menjadi kaya, maka perbaiki niat terlebih dahulu, karena banyak orang yang memberikan nasihat, bahwasanya berkarya di YouTube itu jangan memikirkan uangnya, karena uang itu adalah bonus.
3. Kita Tidak Punya Kuasa
Perusahaan kontraktor merumahkan 85% karyawannya, karena selalu kalah tender. Jika kamu sebagai karyawannya yang termasuk di rumahkan, apakah pantas menghujat atau melakukan hal-hal yang tidak senonoh?
Ya, ilustrasi di atas sama seperti YouTube, dimana membuat kebijakan baru harus ditempuh agar para pengiklan tidak lari satu per satu.
Karena para pengiklan itu sama dengan uang dan apabila para pengiklan lari, maka bisa hilang pendapatan Google dari YouTube.
Jadi, kita harus tetap bersyukur, karena YouTube masih memberikan jaminan uang kepada para publishersnya, meskipun syarat-syarat yang harus dipenuhi amat sangat sulit.
Lagipula jika kita terus menggerutu, kebijakan YouTube tetap tidak bisa diubah.
Mungkin tiga poin itulah yang bisa disampaikan ketika posisimu sebagai orang yang baru memulai YouTube atau sudah memulai, namun belum dimonetisasi.
Kesimpulan
Lihatlah screenshot di bawah ini:
Screenshot di atas adalah salah satu service yang saya tawarkan di Projects.co.id. Service tersebut saya jual senilai 90.000 dan hasilnya pun lumayan bagus, dimana ada banyak orang yang membeli.
Saat service yang saya tawarkan itu laris manis, terkadang terlintas dipikiran saya, mungkinkah proses pendaftaran YouTube dan monetisasinya akan sulit?
Dan ternyata, apa yang saya pikirkan itu benar-benar terjadi, dimana saat ini peraturan YouTube terbaru amat sangat sulit, sehingga service saya itu pun harus ditutup.
Dari apa yang sudah disampaikan tadi, kita bisa mengambil sebuah pelajaran yang amat sangat berharga, yaitu:
Percayalah, YouTube akan terus memperbarui kebijakan-kebijakannya hingga hilang para parasit yang ada di YouTube.
Apabila peraturan YouTube terbaru 2018 cukup mencekik, maka di tahun 2019 bisa jadi akan lebih sadis. Jadi, kita siap-siap saja untuk mendengar kabar terbaru dari YouTube yang lebih mengejutkan.
Itulah tadi pembahasan seputar peraturan YouTube terbaru, semoga pembahasan yang cukup panjang ini dapat mencerahkan, sekaligus membantu. Dan apabila ada tambahan, silakan mencantumkannya di kolom komentar.
0 Response to "Youtube Keluarkan Peraturan Terbaru 2018"
Posting Komentar